KATA
PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya, untuk saya mengerjakan makalah ini.
Makalah ini saya susun sebagai tugas mata kuliah
Analisi proses Bisnis. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Selesainya penyusunan
makalah ini berkat bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini kami
ucapkan terima kasih .
Pekanbaru,20
Maret 2015
REFI DELIA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Landasan teori
Makalah
analisis proses bisnis memberikan kita informasi mengenai bagaimana analisa
yang telah dilakukan tentang proses bisnis yang telah dijalankan oleh sebuah
perusahaan dalam kurun waktu tertentu.Dapat dikatakan bahwa analisa proses
bisnis ini sebuah usaha untuk muhasabah atau mengoreksi keberadaan dari
perusahaan itu sendiri. Muhasabah adalah kegiatan melihat dengan menyeluruh dan
saksama pada diri sendiri, misalnya adalah manusia Proses bisnis adalah suatu
rangkaian kegiatan atau tugas yang dijalankan di dalam sebuah institusi
produksi tertentu yang memiliki tujuan untuk menghasilkan input baik berupa
barang ataupun jasa yang nantinya akan di distribusikan kepada konsumen.
2.
Rumusan masalah
a.
Jelaskan detail tentang apa itu
proses analisa bisnis?
b.
Jelaskan tentang bagaimana
pengaruh proses bisnis dalam
perkembangan organisasi?
c.
Jelaskan trend perkembangan
dari teknologi bisnis?
d.
Jelaskan tentang
motivasi-motivasi dalam bisnis?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Analisa Proses Bisnis merupakan suatu kumpulan
pekerjaan yang saling terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu.
Dimana Analisa atau
anilis adalah suatu kegiatan yang dimulai dari proses awal didalam mempelajari
serta mengevaluasi suatu bentuk permasalahan (case yang ada). Proses merupakan
urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau didesain,
mungkin menggunakan waktu, ruang, keahlian atau sumber daya lainnya. yang
menghasilkan suatu hasil. Sedangkan bisnis dalam ilmu ekonomi adalah suatu
organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya,
untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa inggris business, dari
kata dasar busy
yang berarti “sibuk” dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat.
Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan
keuntungan.
A.Cara Menganalisa Sebuah Proses Bisnis
Cara untuk menganalisa proses bisnis diantaranya Understanding the As IS System
dimana sistem saat ini (current) yang belum atau sudah terkomputerisasi.
To-be sistem: Sistem baru hasil perbaikan, sesuai kebutuhan.
1. Tujuan : Suatu proses haruslah memiliki tujuan yang jelas atau untuk apa
proses itu dikerjakan
2. Batasan : Boundary, scope, ruang lingkup proses harus terdefinisi dengan
jelas, agar tidak keluar dari lingkup proses yang dianalisa.
3. Input: Sistem yang bekerja untuk memproses sesuatu haruslah memiliki input
yang jelas. Input suatu proses disebuah sistem dapat berupa suara, kertas,
sinyal ataupun data dengan media lain.
4. Output: Setelah input masuk ke dalam sebuah sistem kemudian akan diproses.
Hasil dari pemrosesan akan menghasilkan output dari sistem. Output suatu proses
di sebuah sistem dapat berupa kertas, sinyal atau media informasi lain.
5. Sumber daya: Manusia, perangkat keras, perangkat lunak, perangkat komunikasi
dan jaringan serta data atau bahan yang diolah.
6. Urutan Aktifitas: Suatu proses bisnis harus terdiri dari aktivitas yang
berurut sesuai waktu dan ruang. Bahkan memiliki SOP (Standard Operating
Procedure).
7. Melibatkan lebih dari satu unit dalam organisasi: Suatu proses, melibatkan
unit-unit terkait yang saling bekerja sama, berinteraksi untuk mencapai tujuan.
8. Menghasilkan suatu nilai untuk stakeholders: Selain memiliki tujuan, suatu
proses juga harus menghasilkan nilai/manfaat bagi orang-orang yang
berkepentingan. Contoh: untuk menghasilkan laba/keuntungan, untuk menunjang
keputusan.
C. Jenis
Analisis Proses Bisnis:
1) Berdasarkan Klasifikasi Kompleksitasnya
a. Kompleksitas Statis
b. Kompleksitas Dinamis
2) Berdasarkan Klasifikasi Pengelolaan Operasional, Sumber Daya (5M),
Pemeliharaan, Perencanaan Produk, Pemasaran dan
a. Kompleksitas Statis
b. Kompleksitas Dinamis
2) Berdasarkan Klasifikasi Pengelolaan Operasional, Sumber Daya (5M),
Pemeliharaan, Perencanaan Produk, Pemasaran dan Distribusi
3) Berdasarkan Fungsi Dasar Manajemen (POAC,
Planning-Organizing-Actuating-Controlling)
3) Berdasarkan Fungsi Dasar Manajemen (POAC,
Planning-Organizing-Actuating-Controlling)
D. Yang akan di Analisis berupa
:
1) Alokasi Sumber Daya
2) Pemanfaatan Sumber Daya Bersama
3) Urutan Proses
4) Tingkatan Manajemen
5) Fungsi Dasar Manajemen
6) Kebutuhan Data (masukan) dan Informasi (keluaran)
E. Ruang
Lingkup Analisa Proses Bisnis :
1. Mengenal dasar-dasar proses bisnis dan area bisnis
2. Mengenal ruang lingkup analisa proses bisnis
3. Mengenal kemajuan teknologi sistem informasi pada area bisnis
4. Mengenal terkaitan teknologi informasi dan komunikasi pada proses bisnis
5. Model Proses Bisnis Pemasaran, Model Proses Bisnis Keuangan dan Investasi,
Model Proses Bisnis Transaksi, Model Proses Bisnis SDM
Dan kebijakan adalah aturan main yang
diterapkan pada organisasi Struktur Organisasi menunjukkan
pembagian Sumber Daya Manusia yang terdapat pada sebuah organisasi.
PERUBAHAN PADA ANALISIS
1. Proses inventarisasi, memahami dan membentuk PEMODELAN terhadap entitas yang
dipandang
2. Analisis membutuhkan parameter-parameter yang melengkapi proses bisnis di
dalam sebuah organisasi.
- UPAYA , UKURAN DAN INTENSITAS
UNTUK PENCAPAIAN TUJUAN
- PEMAHAMAN TENTANG TUJUAN YANG AKAN DICAPAI
- Teori motivasi yg
bertitik tolak pada dorongan dan pencapaian kepuasan
- Teori motivasi yang
berdasarkan pada asas kebutuhan
Kebutuhan adalah keharusan dasar manusia.
Kebutuhan menjadi keinginan ketika diarahkan kepada obyek spesifik yang mungkin
dapat memuaskan kebutuhan.
1. Stated needs
Kebutuhan yang dinyatakan. Customer membutuhkan sebuah mobil yang murah.
2. Real needs
Kebutuhan sebenarnya. Customer menginginkan sebuah mobil yang biaya
operasionalnya murah. Harga mobil tidak harus murah.
3. Unstated needs
Kebutuhan yang tidak dinyatakan. Customer mengharapkan layanan yang baik dari
dealer mobil.
4. Delight needs
Kebutuhan kesenangan. Customer menginginkan dealer untuk menyertakan sistem
navigasi.
5. Secret needs
Kebutuhan rahasia. Customer menginginkan teman-temanya untuk melihat dirinya
sebagai customer yang mengerti mobil.
B. Komponen Proses Bisnis
Komponen-komponen pada
proses bisnis, diantaranya:
F.Beberapa
karakteristik umum yang dianggap harus dimiliki suatu proses bisnis adalah:
1. Definitif: Suatu proses bisnis harus memiliki
batasan,masukan, serta keluaran yang jelas.
2. Urutan: Suatu proses bisnis harus terdiri dari
aktivitas yang berurut sesuai waktu dan ruang
3. Pelanggan: Suatu proses bisnis harus mempunyai
penerima hasil proses.
4. Nilai tambah: Transformasi yang terjadi dalam
proses harus memberikan nilai tambah
pada penerima.
5. Keterkaitan: Suatu proses tidak dapat berdiri
sendiri, melainkan harus terkait dalam suatu struktur organisasi.
6. Fungsi silang: Suatu proses umumnya, walaupun tidak
harus, mencakup beberapa fungsi
2.
Adanya Pengaruh pada Proses Bisnis dalam Kebijakan, Struktur
Organisasi, Sumber Daya dan Aktivitas yang berjalan teratur pada sebuah
organisasi. Sekumpulan
aktivitas yang mengubah masukan menjadi keluaran. Aktivitas terkait dengan
pengubahan status dari sebuah entitas. Entitas adalah “benda” yang menjadi
fokus kita.
3.
trend perkembangan dari Teknologi Bisnis terdiri dari :
a.
Tren pertama, inisiatif Smart City akan mendorong investasi
yang lebih besar di Internet of Things. Pemerintah di seluruh Apac sedang
memulai inisiatif Smart City untuk mengatasi tantangan perkotaan, mengelola
energi dan konsumsi sumber daya dan mempersiapkan diri untuk pertumbuhan lebih
lanjut. Inisiatif pembangunan-bangsa di seluruh wilayah akan mendorong momentum
yang signifikan dalam pengembangan solusi infrastruktur sosial cerdas yang
menggabungkan analisa canggih, Internet of Things dan interaksi mesin-ke-mesin.
“Smart
City akan membutuhkan komputasi, jaringan, infrastruktur storage dan arsitektur
software baru dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang
dioptimalkan untuk menangani semakin meningkatnya volume, kecepatan dan
berbagai jenis data,” kata De Luca.
b.
Trem kedua, industri akan meningkat inisiatif Big Data untuk
mendapatkan keuntungan kompetitif. Big Data telah menjadi keharusan utama
bisnis untuk organisasi yang beroperasi dalam industri yang sangat kompetitif.
Misalnya, bank dan perusahaan jasa keuangan lainnya menerapkan analisa mendalam
data yang dimilikinya untuk menilai risiko peminjam, mendeteksi churn dan
mengidentifikasi cross-selling atau peluang upselling berdasarkan perilaku
belanja.
Menurut
laporan terbaru, “The Future for CIOs: Which Way Is Up?”, oleh The Economist
Intelligence Unit (EIU) dan disponsori oleh HDS, 10% dari perusahaan APAC telah
berinvestasi dalam analisa data dalam 12 bulan terakhir, dan investasi ini akan
meningkat menjadi 12% di tahun mendatang.
Generasi
berikutnya dari solusi Big Data tidak hanya akan membutuhkan platform
infrastruktur baru untuk menyimpan dan mengelola kumpulan data yang luas,
tetapi juga kemampuan untuk menganalisa data secara real-time. Untuk melakukan
hal ini, infrastruktur scale-out dengan mesin yang mampu ‘belajar’, software
konteks bisnis harus terintegrasi dengan erat untuk memungkinkan penggelaran
cepat dan dapat diprediksi dan untuk memastikan operasi yang optimal.
c.
Tren ketiga, Hybrid Cloud akan muncul sebagai pendekatan
yang lebih disukai untuk penggelaran aplikasi enterprise. Seiring platform
cloud telah mencapai tingkat fungsinya dan telah matang, sudah saatnya bagi
organisasi untuk mengubah aplikasi inti mereka untuk memanfaatkan campuran
private dan public cloud. Solusi yang dapat mengintegrasikan kedua platform tersebut
untuk memberikan pengalaman hybrid cloud yang lancar akan memungkinkan
organisasi untuk mencapai biaya keselarasan yang lebih baik saat mempertemukan
persyaratan privasi dan kepatuhan.
CIO
yang cerdas telah mengambil inisiatif untuk memindahkan aplikasi enterprise dan
mission-critical ke private cloud dan pada saat yang sama mencoba public cloud
untuk beban-kerja internal sementara dan juga aplikasi web bagi pelanggan.
Namun, public cloud bagaimanapun juga menghasilkan “cloud yang tidak teratur”.
“Hal
ini telah menyebabkan kekhawatiran mengenai apakah bisnis akan dapat melacak
sumber daya dan pengeluaran secara efektif. Hybrid cloud dapat membantu
mengatasi masalah ini dengan menyederhanakan interaksi antara public dan
private cloud, dan memungkinkan manajemen yang lebih baik dan kontrol,” kata De
Luca.
Laporan
baru-baru ini, “The Future for CIOs: Which Way Is Up?”, oleh EIU dan HDS
mengungkapkan bahwa 10% dari perusahaan di APAC telah berinvestasi dalam cloud
computing, meski investasinya belum tersebar merata di seluruh wilayah. Untuk
tahun 2015, 13% dari perusahaan di APAC akan berinvestasi dalam komputasi awan.
d.
Tren keempat, ledakan mobile akan membutuhkan infrastruktur
teknologi yang lebih data-driven. Selama 5 tahun terakhir, organisasi TI dan penyedia
layanan cloud telah berinvestasi dalam teknologi storage object untuk
melindungi dan melestarikan data untuk waktu yang cukup lama. Sebuah fondasi
penting untuk ini adalah data-driven storage yang memungkinkan perusahaan untuk
mengelola multi-tenancy, memperpanjang metadata untuk memungkinkan
menghubungkan ke kumpulan data lain, dan melaksanakan deduplication dan
kompresi data untuk membatasi pertumbuhan biaya.
Dengan
data yang saat ini bergerak melalui berbagai model cloud, kemampuan ini juga
harus dibuat tersedia di luar 4 dinding pusat data. Enterprise harus menemukan
cara untuk mengaktifkan akses remote cerdas dan efisien ke aplikasi dan data,
dan memungkinkan informasi untuk dibagikan dengan baik sekali melalui perangkat
cerdas sambil memastikan bahwa data sensitif dilindungi.
e.
Tren kelima, dengan peraturan baru yang mengatur privasi dan
perlindungan data, bisnis akan meningkatkan investasi terkait-kepatuhan.
Pemerintah di seluruh Asia Pasifik sedang memperkenalkan peraturan privasi yang
baru atau memperbarui yang sudah ada. Untuk enterprise, ini menyajikan
tantangan yang berkembang dengan perkembangan informasi yang cepat dari
berbagai platform dan saluran.
“Bisnis
hari ini harus ekstra waspada dalam melindungi informasi pelanggan penting
karena mereka bergulat dengan pertumbuhan eksponensial dalam data terstruktur
dan tidak terstruktur dalam organisasi,” kata De Luca. (EVA)
Adapun
pada, tren Perkembangan teknologi informasi bisnis yang mulai fokus pada
perkembangan teknologi yang mampu memberikan dukungan strategis bagi
pengembangan bisnis yang berkelanjutan. Berikut adalah 10 tren teknologi
informasi yang diprediksikan akan berkembang di tahun 2015.
1.
Computing Everywhere
Smartphone dan mobile
device telah mengalami pertumbuhan yang sangat tinggi dan cepat.
Dalam dunia bisnis, pertumbuhan smartphone ini telah menjadi stimulus bagi
perubahan konsep kerja dari office-based work menjadi working
mobility atau melakukan pekerjaan di mana pun dan kapan pun. Untuk
mendukung hal tersebut, tim teknologi informasi di perusahaan diprediksikan
akan fokus pada pengembangan model user interface untuk aplikasi video
chat dan voice yang menjadi dasar konektivitas
antar-karyawan maupun dengan klien dan konsumen mereka.
2. The
Internet of Things
Kombinasi
dari data
stream
dan servis yang diciptakan dari empat dasar layanan, yaitu manage,
monetize,
operate,
dan extend,
akan memudahkan digitalisasi segala hal. Dasar layanan ini diaplikasikan
menjadi Internet
of Things (IoT). IoT adalah konsep yang menjelaskan perkembangan
internet menjadi item fisik seperti perangkat konsumen dan aset
fisik yang terkoneksi ke internet. Sejak 2014, IoT telah menjadi strategi
perusahaan dalam berinovasi. Salah satu contohnya ialah kemunculan google
glass dan smart car. Di tahun 2015 ini, IoT masih akan
menjadi isu yang perlu diperhatikan oleh dunia bisnis, khususnya setelah
meningkatnya konektivitas dan kemunculan beragam mobile device.
3. 3D
Printing
Sejak
2013 hingga 2014, 3D printing telah menjadi teknologi yang
mendapat sorotan dari para pebisnis. Di tahun 2015 ini, nilai penjualan 3D
printing
diestimasikan akan tumbuh pesat hingga mencapai 80%. Tingginya nilai penjualan
tersebut disebabkan tingginya perhatian dunia bisnis terhadap teknologi 3D
printing
ini yang dinilai akan memudahkan aktivitas operasionalnya. Industri yang
memberikan sentimen positif atas perkembangan teknologi 3D
printing
ini adalah manufaktur yang dinilai akan memudahkan aktivitas kesehariannya.
4.
Advanced, Pervasive and Invisible Analytics
Dengan
adanya percepatan peningkatan kinerja serta biaya dari sebuah perusahaan karena
pengaruh pemanfaatan teknologi informasi, maka mereka harus mampu melakukan
analisis dan simulasi dari setiap tindakan yang diambil. Kemampuan inilah yang
dinamakan dengan advanced, pervasive and invisible analytics, di mana analytics
menjadi poin penting yang disampaikan kepada user, dalam hal ini pegawai internal dan juga
konsumen, melalui tindakan (actions) dalam konteks (context)
tertentu. Sebagai contoh, pemanfaatan analisis big data serta search
engine menjadi kunci potensial untuk analisis optimisasi dan
simulasi perilaku konsumen secara real time. Pada 2015, kemampuan analytics
ini diprediksikan akan makin tumbuh pesat seiring dengan penggunaan big
data analytics yang masif dan makin berkembangnya Internet
of Things.
5.
Online Public Service
Sepanjang
tahun 2014, layanan publik berbasis online telah mengalami kemajuan yang pesat. Di
banyak negara, baik layanan e-government maupun online learning
telah mencapai kemajuannya yang sangat pesat. Oleh karena itu, di tahun 2015
ini pun layanan publik berbasis online akan tetap mengalami pertumbuhan yang
pesat. Dunia bisnis pun melihat perkembangan ini sebagai peluang yang
memberikan pendapatan secara masif bagi mereka. Tumbuh suburnya layanan publik
berbasis online
ini tak lepas dari peran Internet of Things (IoT) serta layanan baik enterprise
cloud maupun personal dan juga didukung oleh tumbuh suburnya pasar smartphone.
6.
Smart Machines
Sejak
2014, dunia teknologi informasi dikejutkan dengan kemunculan teknologi bernama smart
machines. Era smart machines ini diprediksikan akan menjadi
salah satu bentuk disruptive innovation bagi industri teknologi. Smart
machines yang akan berkembang meliputi aplikasi context
awareness, smart advisors, advanced global industrial
systems, dan autonomous vehicles. Dengan kata lain, melalui smart
machines yang dibangun ini, sistem akan dengan mudahnya memahami
lingkungannya, mempelajari sistemnya sendiri, dan, yang paling penting, dapat
bekerja secara mandiri. Contohnya, autonomous vehicle. Ini adalah kendaraan yang
dikendarai tanpa sopir, tetapi menggunakan robot atau sistem otomatis.
Kendaraan dengan sistem smart machines ini bahkan dikembangkan oleh
pemerintah Inggris untuk dapat beroperasi mulai 2017 mendatang.
7.
Cloud Computing
Perkembangan
cloud
computing telah menjadi tren yang makin berkembang di dunia
teknologi informasi. Sejak 2012, cloud-based application menjadi pilihan
perusahaan dalam hal efisiensi kinerjanya. Di tahun 2013, personal
cloud mulai menggantikan peran personal computer (PC) dalam keseharian
masyarakat. Tak hanya memanfaatkan berbagai layanan yang diberikan oleh vendor,
personal
cloud juga akan memengaruhi destinasi web dan
konektivitas yang menjadi basis aktivitas komunikasi dan komputasi yang dikenal
dengan istilah cloud-based
services delivered across devices. Kepopuleran personal
cloud telah menjadikan dunia bisnis berlomba untuk menggabungkan
dua layanan, yaitu personal cloud dan private cloud services.
Perusahaan teknologi informasi harus berinovasi dengan meluncurkan desain private
cloud yang memberikan layanan terintegrasi serta memiliki
interoperabilitas yang mudah.
8.
Software-Defined Applications and Infrastructure
Aplikasi
dan infrastruktur merupakan hal terpenting dalam area teknologi informasi di
dunia bisnis digital untuk memberikan layanan yang fleksibel dan
terintegrasi. Oleh karena itu, software-defined applications and infrastructure
menjadi tren teknologi informasi bagi dunia bisnis yang mendapatkan perhatian lebih
di tahun 2015 ini. Software-defined applications and infrastructure
adalah peningkatan standar untuk infrastruktur pemrograman dan
interoperabilitas data center melalui automation inherent,
cloud
computing, DevOps, dan penyediaan infrastruktur. Dengan
kata lain, secara mayoritas, vendor akan memilih untuk memberikan keuntungan
bagi konsumen dalam bentuk simplicity (kesederhanaan), mengurangi risiko,
dan konektivitas yang tinggi antar-aplikasi yang digunakan.
9.
Web-Scale IT
Web-Scale
IT didefinisikan sebagai pola komputasi global yang memberikan
layanan cloud
dengan kapabilitas yang besar dalam pengaturan teknologi informasi di
perusahaan. Di tahun 2015, diprediksikan banyak perusahaan yang akan mulai
membangun ekosistem teknologi informasi, baik aplikasi maupun infrastruktur,
sekelas perusahaan internet besar seperti Amazon, Google, dan Facebook. Web-Scale
IT ini akan berkembang dengan pesat, khususnya bagi perusahaan
ritel yang fokus pada penjualan kepada konsumen melalui layanan e-commerce
yang mereka tawarkan.
10.
Risk-Based Security and Self-Protection
Selain
inovasi dalam hal teknologi populer seperti aplikasi yang bersentuhan langsung
dengan end
users, security dan dunia teknologi informasi merupakan
hal yang sangat penting. Di tahun 2015 ini, security yang dikembangkan oleh perusahaan tak
hanya fokus pada keamanan konvensional, seperti serangan hacker
dan virus atau malware
saja, tetapi lebih pada pengembangan security yang berdasarkan risiko, atau yang
dikenal dengan istilah risk-based security. Selain itu, seiring dengan
makin berkembangnya ekosistem computer everywhere, aplikasi security
yang dikembangkan pun mulai mengarah pada self-protection, yaitu desain aplikasi security
yang mengombinasikan active context-aware dan adaptive
access controls yang langsung terkoneksi dengan aplikasi yang
digunakan oleh karyawan.
4.Motivasi Bisnis adalah Kekuatan yang mendorong perilaku individu untuk
melakukan kegiatan ekonomi yang melibatkan kelompok anggota masyarakat melakukan perubahan sumber daya faktor-faktor
produksi menjadi barang dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan menghasilkan laba secara berkesinambungan melalui kegiatan produksi, distribusi dan
penjualan.
Motivasi Bisnis adalah motivasi yang diperlukan dan diterapkan dalam
kegiatan bisnis(usaha) yg diarahkan pada tujuan individu, perusahaan, dan
masyarakat.
KONSEP DIMENSI MOTIVASI
(APABILA SESEORANG
TERMOTIVASI DALAM MELAKSANAKAN TUGAS DAN
KEINGINAN , MAKA IA AKAN TERDORONG
MELAKUKAN DENGAN SEKUAT TENAGA)
(PENETAPAN TUJUAN DENGAN KONSEP YANG JELAS TERHADAP KONTRIBUSI KEBERHASILAN
MENDORONG SESEORANG MELAKUKAN
DENGA N PENUH SEMANGAT)
(KEADAAN INTERNAL TERHADAP HASIL YANG SANGAT MENARIK )
JENIS MOTIVASI
¨ Motivasi Biogenetis
¨ Motivasi Sosiologi
¨ Motivasi Teologis
TITIK TOLAK TE0RI MOTIVASI
MOTIVASI
DALAM BISNIS
¨ NEEDS / WANTS ( Kebutuhan dan keinginan) adalah kata yang sering kita
gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Begitu juga dalam dunia bisnis. Tulisan
ini akan menjelaskan definisi dari kedua kata tersebut dan dampaknya terhadap
bisnis dan pengembangan sistem.
Definisi dari kebutuhan (needs) dan keinginan (wants) diambil dari
buku Marketing Management yang diutlis oleh Philip Kotler dkk. Di dalam
bukunya, Kottler menjelaskan:
Needs are the basic human requirments.
These needs become wants when they are directed to spesific
objects that might satisfy they need.
Untuk lebih jelasnya, contohnya begini: orang membutuhkan makanan,
orang di Inggris menginginkan berbagai macam sandwich untuk makan siang. Namun
di Indonesia, orang akan menginginkan nasi beserta lauk pauk untuk makan siang.
Keinginan tersebut terbentuk oleh masyarakat.
Kottler menjelaskan bahwa kebutuhan terdiri dari lima jenis. Di
bawah ini akan dijelaskan satu persatu. Pada penjelasan di bawah akan diberikan
contoh berdasarkan kebutuhan orang terhadap sebuah mobil.
Dengan demikian, keinginan manusia menjadi rumit karena memang
didasari oleh berbagai macam kebutuhan yang dijelaskan di atas. Karena tujuan
utama dari sebuah bisnis adalah menyediakan value yang memenuhi kebutuhan
customer, maka analisa kita terhadap kebutuhan pun semakin rumit.
¨ DRIVE
¨ INTERNAL / EXTERNAL FACTOR yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam
diri individu/ merupakan karakteristik dari linkungan dan obyek-obyek yang
terlibat didalamnya.
¨ BEHAVIOUR adalah sikap / tingkah laku kita
sehari-hari. Kadang-kadang,sikap ini dibentuk oleh latar belakang
keluarga,pendidikan,media yang kita konsumsi. Namun,BEHAVIOR juga merupakan
ekspresi dari karakter seseorang
¨ RESULTZ